Sabtu Masa Biasa Va/II
1Raj 12, 26-32; 13, 33-34
 Raja Yerobeam benar-benar merusak relasi rakyat dan satu2nya Allah 
mereka dengan membuat dua patung emas anak lembu di dua tempat, Betel 
dan Dan; mengangkat imam yang bukan dari suku Lewi. Pokoknya ia tidak 
ingin rakyat beribadat di Yerusalem dan kembali kepada Rehabeam, dan ia 
mungkin akan dibunuh. Ia memanipulasi relasi umat dan Allah. Ia 
benar-benar tak mengerti bahwa manipulasi di dunia ini tak pernah bisa 
diandalkan: demokrasi, junta militer, sosialisme, kapitalisme, bla bla 
bla...
Injil Markus 8, 1-10
 Bela rasa Yesus kepada sekumpulan banyak orang yang mengikutinya 
berujung pada tindakan mukjizat: orang saling berbagi. Berbagi lapar, 
berbagi kekurangan, berbagi waktu. Betapa sulitnya mengikuti Yesus dan 
keteguhan mereka sampai titik nadir membuka jalan bagi berkat yang 
tampaknya tak masuk akal: tujuh roti untuk empat ribu orang.
Memutlakkan
 apapun di luar Allah (hanya dengan ini itu sesuatu bisa berjalan) 
menutup peluang realisasi proyek keselamatan Allah: membuat apa yang tak
 mungkin tetap jadi tak mungkin. Bencana kelaparan, bencana alam, dan 
aneka kesusahan lain mengundang orang untuk bertindak dan maraklah paham
 bahwa kalau orang solider, ia harus berbuat sesuatu yang konkret 
(langsung) bagi para korban bencana. Sayangnya, doa dianggap bukan 
sesuatu yang konkret dan paham ini mereduksi doa sebagai hanya membuat 
tanda salib dan komat kamit, bukan bela rasa yang diserukan kepada Allah
 (yang bisa membuka kreativitas pendoanya untuk berbuat sesuatu).

 
No comments:
Post a Comment