Ironic that those most holy are least likely to see themselves that way ― Mark Buchanan, The Holy Wild: Trusting in the Character of God
Kata-kata dalam cover majalah ini memicu logat betawi saya, "Maksud loe?"
Dengan
 segala hormat, catatan ini hanya dimaksudkan untuk mewaspadai pemahaman
 yang rawan kesesatan. Memang betul bahwa awam juga bisa suci, 
sebagaimana klerus juga bisa suci. Tetapi, apa artinya kesucian?
Di
 dalam isi majalah itu tampak bahwa awam boleh mencecapi spiritualitas 
yang dihayati ordo tertentu. Tentu saja ini sesuatu yang layak dihargai.
 Meskipun demikian, semoga rumusan 'awam juga bisa suci' tidak 
perlahan-lahan semakin mengkristalkan oposisi biner bahwa klerus suci - 
awam kurang suci (dan karenanya mesti mengambil spiritualitas klerus 
supaya suci). Semoga kesucian tidak dikerdilkan sebagai kuantitas jam 
doa dan umat memahami bahwa baik awam maupun klerus memiliki ranah 
kesucian yang khas untuk masing-masing (Lumen Gentium 42). Oremus pro 
invicem.

 
No comments:
Post a Comment