Jumat Masa Biasa Va/II; Peringatan Wajib St. Sirilus & Metodius
Kis 13, 46-49
 Orang2
 seperti Paulus dan Barnabas ini rupanya begitu terbakar oleh cinta 
Tuhan sendiri. Mereka tidak kehilangan keberanian untuk menghadapi 
orang2 Yahudi yang begitu iri dan marah karena perkembangan kelompok 
orang yang mau percaya kepada pewartaan rasul itu. Tak heran, Paulus 
bicara bahwa ia hidup, tetapi bukan lagi ia sendiri yang hidup, 
melainkan Kristus yang hidup dalam dirinya (Gal 2:20).
Injil Lukas 10, 1-9
Tujuh
 puluh murid tampaknya diutus bukan sekadar untuk berkhotbah. Untuk 
berkhotbah, modalnya cukup dengan mengingat banyak kata dan mungkin 
teknik public speaking. Mereka lebih2 diutus untuk memberi 
kesaksian, mengkomunikasikan hati yang sudah disentuh, disulut oleh 
Kristus. Pun jika kesaksian itu diberikan lewat khotbah, kata-kata orang
 yang bersaksi ini bukan kata-kata hafalan atau ingatan dari kata-kata 
Yesus, melainkan kata-kata yang sudah meresap dalam hati. Kata yang 
meresap dalam hati adalah kata yang dihidupi oleh para saksi. Tak ada 
kata yang memberi hidup bagi orang lain yang tidak melewati hati. Tak 
heran, kekuatan kata tidak terletak pada susunan hurufnya sendiri, 
tetapi pada karakter yang mengatakannya.
Setiap
 orang Kristen 'otomatis' adalah saksi Sabda Kristus yang memberi hidup 
bagi sesamanya. Sabda Kristus yang manakah yang kuhidupi? Atau malah 
lebih banyak kata-kata kosong?

 
No comments:
Post a Comment